Child'dis

Child'dis

Kamis, 07 Juli 2011

Last Child : Jurus Andalan Stinky

Secara tiba-tiba, kuartet ini membawakan cover lagu yang nggak terduga

 

Memang perlu pancingan ampuh untuk bikin atmosfer seru di depan panggung. Hal ini berlaku banget buat para personil Last Child yang Sabtu (3/7) lalu tampil di panggung Dunia Bola Telkomsel yang digelar di Gor Bulungan. Para penggemar mereka memang sudah siap di depan panggung, ta[i semuanya masih melempem, jack ! Belum bikin geregetan!
Beruntung Last Child punya persiapan jurus ampuh, kelar membawakan beberapa lagu sebelumnya, akhirnya juus tersebut keluar, yaitu membawakan cover lagu Mungkinkah dari Stinky! Sekilas lagu tersebut memang lembek, tapi faktanya lagu lawas tersebut sukses mereka bawakan dengan asik dan membuat semuanya bernyanyi bersama. Penonton seperti terhibur tiada terkira deh. Gokil!
By the way , boleh juga jurusnya. Besok-besok bisa request Keong Racun nggak, bro ? Hehe..

 

Last Child: Punk adalah inti musik kami.

Ranah musik punk seakan tak ada habisnya untuk dieksplorasi.


Terbentuk awal tahun 2006, Virgoun (vokal/gitar), Dhimaz (bass) dan Ary Ceper (drum) yang tergabung dalam Last Child. bikin pasar musik lokal makin berisik lewat gempuran punk rock yang mereka usung.
"Punk adalah inti musik kami. Dulu kami rajin memainkan old school punk seperti Blink 182, MXPX dan Greenday. Seiring berjalannya waktu, referensi musik kami semakin bertambah. Kami juga tak segan memasukkan unsur synthesizer di beberapa lagu. Itu yang membuat musik yang kami mainkan lebih berwarna," buka Virgoun.
Kemunculan album perdana berjudul Grow Up di bawah label Crazy Monkey menjadi awal bagus bagi band asal Utan Kayu ini. Tambahan album kedua Everythink We Are Everythink makin mempertegas kalau Last Child tak setengah-setengah memainkan punk. Lagu-lagu mereka seperti Diary Depresiku dan Pedih pun jadi omongan.
Artikel komplitnya ada di Hai Magazine edisi Musik #27, terbit 5 Juli 2010

Last Child : Dikeroyok Lastfriends

Tenang, bos! Jangan salah sangka dulu. Ternyata ratusan street team asuhan band asal Jakarta Timur, Last Child ini memang sengaja dikumpulin untuk satu misi rahasia, jack!


Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 6 Mei 2010, band yang beranggotakan Virgoun (vokal/gitar), Dimas (bass/vokal), Ari (drum) dan Yodi (gitar) ini baru aja ngerampungin video klip terbaru mereka yang berjudul Diary Depresiku . Lokasi yang menjadi sasaran utama mereka kali ini adalah di daerah Gajah Mada, di sebuah gedung kosong!
Video klip yang disutradarai oleh Etienne Caesar ini emang lumayan 'rusuh', cing! Kenapa? Soalnya Last Child kali ini dikeroyok ratusan Last Friends mereka. Nggak hanya itu, kehadiran mereka bahkan cukup ngebuat proses syuting jadi makin heboh.
Nyaris Last Child dikeroyok!
Eits, tunggu dulu. Dikeroyok di sini beda arti, sob. Last Friends ternyata emang diundang langsung oleh Last Child untuk meramaikan suasana selama pembuatan video klip tersebut. Alhasil, 'kerusuhan' yang terjadi malah makin ngebuat video klip terlihat mantap!
"Iya, kami nggak nyangka kalo yang datang itu di luar jumlah yang ditentuin. awalnya kami ngundang 100 Last Friends, dengan estimasi 80 orang yang hadir. Tapi ternyata membludak jadi 120 orang. Seru lah!" cerocos pentolan Last Child, Virgoun. Mau liat hasilnya?? sabar menunggu yah!

Last Child Bubar

Baru bawain satu lagu, aksi Last Child harus berhenti.



dok.hai
Nggak disangka-sangka, baru aja lapangan SMAN 9 Bekasi memanas sama lagu In Memoriam Last Child , tiba-tiba aksinya harus dihentikan aparat TNI.
Jelas, pengunjung gelaran Aztec SMAN 9 Bekasi, Minggu (20/6) itu kecewa. 300-an siswa SMA se-Bekasi meminta Last Child meneruskan show.
"Udah mau maghrib, jadi acara harus berhenti diminta warga. Acara memang sempat mundur gara-gara beberapa band nambah lagu," bilang Ayu, Koordinator Acara Aztec.
Virgoun, vokalis Last Child, cuma bisa senyum-senyum begitu diminta selesain aksinya. Nggak lama, semua kru dan personil Last Child turun panggung.
"Harusnya bawain empat lagu. Tapi nggak apa-apa, gue udah sering diginiin kok. Tau kenapa," kata Virgoun sambil menyeka keringat, santai. Walau pengunjung Aztec teriak-teriak minta Last Child kembali naik, aparat tetap nggak kasih ijin. Guru pun sempat ikut melobi aparat.
"Parah banget acaranya. Gue jauh-jauh ..dari Bogor padahal. Kecewa!" protes Cadel, siswa SMK Teratai Putih Bekasi.
Selain Last Child, Sweet As Revenge dan Thirteen juga gagal manggung di acara ini.

Last Child: Demi Kualitas Dan Kesempurnaan

Tumbuh dan besar berkat street team yang dimilikinya, Last Child pun nggak sungkan untuk me-remastering karya terdahulunya demi memuaskan kuping Last Friends mereka. Diary Depresiku adalah pembuktiannya. 


Diary Depresiku udah muncul di album Everything We Are Everything tahun 2008. Sekarang di-remastering untuk jadi single terbaru Last Child. Apa sih yang jadi perbedaan yang paling besar?
Sebenarnya nggak ada perbedaan yang signifikan buat Diary Depresiku kali ini. Kami lebih pengen kualitasnya agak diperbaiki. Selain memang pengen lebih baik, ini juga untuk kepentingan broadcast dan label pun menyetujuinya. Yang jelas hasil akhirnya akan makin mendekati kesempurnaan sesuai yang pengen kami capai.
Sampai pencapaian hingga detik ini, total pengunduh sampe seberapa banyak? Kenapa harus Diary Depresiku yang di-remastering dan bukan single yang lain?
Sejauh ini sih belum ada laporan terakhir, tapi denger-denger total udah mencapai 450.000 download. Itu pun nggak hanya dari Diary Depresiku aja, tapi dari Pedih juga. Alasan single Diary Depresiku yang dipilih, ya balik lagi karena kualitas sound yang kurang oke ketimbang singel yang lainnya serta masukan dari dr. m.Gimana sih rasanya bisa kerja bareng dengan Jemi Sitanayah, MMus, seorang sound engineer tanah air jebolan Berkley College of Music, USA?Kami dikenalin dia dari label dan prosesnya pun begitu singkat. Dari hanya sekedar balas membalas lewat e-mail, kirim data, selebihnya langsung lancar. Berhubung dia di Amrik, makanya kami cuma bisa berkomunikasi lewat dunia maya. 
Ada tanggapan khusus nggak sih dari dia mengenai Diary Depresiku?
Yang kami tau yah kalau ternyata menurut dia, lagu macam ini memang udah ada banyak di sana. Udah jadi hal yang biasa, terutama buat band-band punk. Tapi yang ngebuat dia heran adalah kalau ternyata band Indonesia ada juga yang bisa bikin kayak gini, baru kali ini dia dengar langsung, ya itu dari kami Last Child.
Perdana muncul di tivi, di program acara pagi. Gimana tuh rasanya? Kalian kan nggak pernah ngejalanin keseharian macam beginian?  
Haha, iya. Beberapa awak kru dan personil kami sempet harus bangun pagi-pagi, bahkan ada juga yang kepaksa nggak tidur supaya nggak kebablasan. Karena kebijakan dari program acara yang mewajibkan kami untuk on-time. Walaupun kami main playback tapi ternyata Last Friends yang dateng banyak. Sampe-sampe ada yang cuma bisa ngeliat kami jauh di luar pagar pembatas.
Ada nggak sih target terdekat buat Last Child bulan-bulan ini?
Yang pasti kami lagi gencar ngelakuin promo di TV dan radio. Selebihnya yah kami manggung off air. Semoga aja single kami lancar airplay-nya dan videoklip kami bisa sering tayang di TV. 
Dikutip dari Majalah Hai edisi #29

MILAD nya LAST CHILD yang K 5

Grup band Last Child memang baru sukses dengan single perdananya "Diary Depresiku" dan sebentar lagi akan meraih kesuksesan besar dengan single "Pedih" yang baru saja dirilisnya.
Ternyata, tanggal 30 Januari 2011 kemarin, Last Child baru saja berulang tahun yang ke-5.
Untuk merayakannya, Last Child ngebikin sebuah konser untuk fansnya yaitu Last Friends. Sebenernya Last Child berulang tahun pada tanggal 11 Januari, tapi hari minggu kemarin baru dirayakannya dalam sebuah mini konser special untuk Last Friends.
Dalam Mini Konser Last Child yang digelar di Studio 3 Teras Hanggar, Jakarta ini banyak yang spesial dimunculkan.
Salah satunya adalah penayangan film dokumenter tentang Last Child dan last Friends. Selain itu, Last Friends yang dateng kemaren ke Studio 3 Teras Hanggar menjadi orang-orang pertama yang menonton video klip teranyar Last Child "Pedih."
Dan tentunya dalam acara perayaan ultah ke-5 Last Child ini juga ada penampilan dari last Child yang menampilkan lagu-lagu hits mereka seperti "Diary Depresiku" dan "Pedih."
Wah selamat ulang tahun dech buat Last Child. Semoga bisa terus bersama dan terus berkarya untuk kemajuan musik Indonesia. Ditunggu dech perayaan ulang tahunnya yang ke-10, ke-20, ke-30 dan seterusnya.

Dhimaz Last Child Maen Film

Last Child tuh selain berbakat banget di musik ternyata masing-masing personilnya punya bakat terpendam loh. Salah satunya itu Dhimaz yang di Last Child bertugas buat betot-betotin Bass alias pemain bass di Last Child.
Bakat terpendam Dhimaz tuh adalah AKTING. nah tau dari mana gw??
Gini nich gw sempet ketemuan ama beberapa temen gw yang kerja di salah satu stasiun radio di bandung. Nah radio ini bekerjasama ama salah satu production house lagi bikin proyek film yang nyeritain tentang dunia radio.
Nah film ini judul "Langit Di Balik Kaca" ini dibintangin ama penyiar-penyiar radio tersebut dan difilm inilah Dhimaz Rangga Last Child ikutan eksis sebagai cameo.
Gimans aktingnya Dhimaz??? Terus berapa lama si Dhimaz muncul atau berapa banyak Dhimaz ngomong / akting di film ini??? cek ajah dech detailnya disini . LANGIT DIBALIK KACA
Band indie satu ini kami sangat mengaguminya, lirik-lirik lagunya yang sesuai dengan kehidupan kami, terutama pada lagu " Diary Depresiku " dan " Pedih ". Berikut adalah beberapa data yang kami bisa kumpulkan tentang band ini.

Impian umumnya anak muda biasanya berbunyi seperti ini, ”Gue pengen jadi musisi tenar dan sukses.” Impian yang sah-sah saja sebetulnya, asal didukung dengan niat dan usaha yang besar. Begitu juga dengan tiga anak muda Jakarta: Ary ‘Ceper’, ‘Gon’ Virgoun dan ‘PanX’ Dhimaz, yang pada 16 Januari 2006 memutuskan untuk mewujudkan impian tersebut dengan membentuk sebuah band. Band yang awalnya didirikan untuk mengikuti audisi pengisi acara pentas seni salah satu SMA di Jakarta ini diberi nama “Last Child” – dikarenakan ketiga personilnya merupakan anak terkecil di keluarga masing-masing. Dengan modal sebuah lagu dan satu kali latihan, Last Child nekat mengikuti audisi tersebut. Sayangnya kenekatan tersebut belum berbuah manis, mereka dinyatakan tidak lulus audisi.



Uniknya, kegagalan ini malah menjadi pendorong semangat mereka bertiga untuk lebih serius menekuni profesi pemusik. Virgoun (gitar & vokal), Dhimaz (bas & vokal) dan Ceper (drum) mulai membuat konsep. untuk materi lagu-lagu Last Child berdasarkan selera musik mereka masing-masing yang banyak terpengaruh oleh genre emo, punk, pop dan post-punk.    Bermodalkan konsep bermusik yang lebih terarah, Last Child mulai mematangkan diri dari satu panggung musik ke panggung musik lainnya. Tak terasa, nama mereka mulai terdengar akrab di kalangan anak muda dan jumlah penggemar mereka lama kelamaan bertumbuh semakin besar. Sampai pada puncaknya, saat manggung di acara ultah salah satu distro di bilangan Jakarta Timur, mereka bertiga terhenyak dengan sambutan penonton yang sudah begitu mengenal mereka, sampai-sampai hafal dengan lirik lagu-lagu Last Child. Sambutan yang membanggakan ini akhirnya menjadi motivasi utama untuk merilis debut album Last Child. Album perdana bertitel sama dengan nama band yang rencananya akan diluncurkan pertengahan bulan Agustus 2007 ini berisi semua hits yang sering mereka bawakan selama mereka manggung. Selain pengaruh musik punk, pop dan post punk dan emo yang kental, album ini juga banyak memasukkan unsur harmonik dari synthesizer. Seorang additional dipercaya untuk mengisi posisi ini.

Dua tahun adalah waktu yang relatif singkat bagi sebuah band untuk merintis karir. Namun dalam rentang waktu tersebut, Last Child telah melalui perjalanan yang cukup berwarna. Panggung musik demi panggung musik yang mereka ikuti memberikan begitu banyak pengalaman berharga. Kesuksesan, diiringi beberapa kegagalan, menjadi motivator yang ampuh. Konsep bermusik yang unik, kekompakan para personil serta dukungan penggemar yang terorganisir – sampai-sampai para fans ini punya julukan tersendiri: “Lastfriends” – menjadi modal utama bagi Last Child untuk menapakkan kaki mereka di industri musik, dengan harapan apa yang mereka tawarkan dapat diterima dengan baik oleh para penggemar musik di Indonesia atau bahkan dunia internasional.


Dan pada pertengahan tahun 2008 mereka mengeluartkan album yang di beri nama 
EVERYTHING WE ARE EVERYTHING di album ini berisi semua hits yang sering mereka bawakan selama mereka manggung sehingga tidak asing lagi di telinga para penggemarnya.
Daftar Lagu di album EVERYTHING WE ARE EVERITHING
1. Anak Kecil
2. Diary Depresiku
3. Selly Punker
4. If I Could Fly
5. Memories of You
6. Kembali
7. Pedih
8. Penantian
9. Lagu Terakhir Untukmu 


GAMBAR ALBUM EVERYTHING WE ARE EVERYTHING

BIODATA Dhimaz

BIODATA
Nama: PanX (Dhimaz)
T.T.L: Jakarta, 13 Juli 1988
Alamat: Jl. Kebon Kelapa Raya
Pengaruh musik: Blink 182, Box Car Racer, Angels & Airwaves, Motion City Soundtrack, Secondhand Serenade, Green Day, Rancid, Paramore, My Chemical Romance, Plus 44, Rocket Rockers, Fall Out Boy
Hobi: bernafas, tidur, playing football, screamin', shoutin', vocal harmony and crankin' up the bass guitar out loud
Warna: mejikuhibiniu
Film favorit: Warkop DKI, War of the Worlds
Buku favorit: apa ya?
Cita-cita: membuat ortu bahagia, masuk surga, sukses



BIODATA Virgoun

BIODATA
Nama: Gon (Virgoun)
T.T.L: Bekasi, 26 September 1986
Alamat: Jl. Kayu Manis 1 Lama
Pengaruh musik: Blink 182, Motion City Soundtrack, We The Kings, Seconhand Serenade, Hellogoodbye, Paramore, New Years Day, Nufan
Hobi: musik, gitar, tidur, begadang, makan
Warna: hitam, cyan, kuning, merah maroon, dark brown
Film favorit: fiksi
Buku favorit: sastra
Cita-cita: jadi produser musik/punya label besar, jadi orang kaya, masuk surga, punya istri cantik, ngebahagiain orang tua n’ orang2 yang sayang sma gw, amiinn…



BIODATA Ary ‘Ceper’

BIODATA
Nama: Ary ‘Ceper’
T.T.L: Jakarta, 3 Juni 1987
Alamat: Jl. Kebon Kelapa
Pengaruh musik: Blink 182, Box Car Racer, Angels & Airwaves, Motion City Soundtrack, Secondhand Serenade, Green Day, Iron Maiden, Rancid, Gorillaz, The Long Beach Dub Allstars, Less Than Jake, all beat and kick.
Hobi: tidur, main bola, main musik, drink beer ‘n ice
Warna: hijau, kuning, hitam
Film favorit: Warkop DKI, Bad Boys
Buku favorit: semua yang membuat pintar
Cita-cita: membangun Last Child bersama

 

Selasa, 05 Juli 2011

Profil LAST CHILD

Last Child – Diary Depresiku*


Ku ingat saat ayah pergi dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah yang dulu pernah aku miliki

Wajar bila saat ini ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam,
tiada harga diri agar hidupku terus bertahan…

Keras, gamblang, dan jujur. Demikian lirik lagu “Diary Depresiku” mengalir apa adanya. Tanpa pretensi, tanpa upaya mencari simpati. Ini adalah kisah hidup nan sungguh, tanpa dekorasi metafora. Kisah tiga anak muda yang mengalami betul kerasnya hidup sejak masih berusia belia.

Lahir di timur Jakarta pada awal tahun 2006 silam, Last Child terbentuk dari trio Virgoun (24, vokal & gitar), Dimas (22, bass & vokal), dan Ari (23, drum). Mereka berubah menjadi kuartet sejak Juli 2009, merekrut Yodi (25, gitar) untuk memperkaya eksplorasi musik mereka. Setelah merilis mini album di 2007 berjudul “Grow Up” dengan 100% semangat swadaya, tahun 2008 lalu di bawah bendera Fake Records mereka unjuk gigi dengan album berjudul “Everything We Are Everything“. Album yang perlahan tapi pasti semakin memperluas basis massa Last Friends, sebutan bagi fans Last Child. Album ini juga melahirkan hits di kalangan Last Friends seperti “Diary Depresiku“, “Pedih“, & “Kembali“.

Berikut ini foto 4 personil Last Child :

foto profil personil last child-yodi-gitaris
Yodi, Gitaris Last Child

foto profil personil last child-virgoun-gitaris-vokalis
Virgoun, Vokalis & Gitaris Last Child

foto profil personil last child, dimas, vokalis, bassis
Dimas, Vikalis & Bassis last Child

foto profil personil last child, ari ceper, drummer
Ari “Ceper” Drummer last Child


Per April 2010, tercatat lebih dari 110,000 orang Last Friends secara rutin berinteraksi di www.facebook.com/lastchild. Dan berkat kesetiaan nan spartan dari Last Friends pula, RBT Last Child dari album “Everything We Are Everything” sudah menembus angka lebih dari 300,000 download. Sungguh sebuah angka yang fenomenal bagi sebuah band indie yang belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Dibawah naungan Dr.M lagu “Diary Depresiku” dimastering ulang oleh Jemi Sitanayah, MMus (Mastering of Music, sound engineering), seorang putra tanah air jebolan Berklee College of Music, USA.
Dan Hingga April 2011, tercatat bertambah menjadi lebih dari 1,450,913 orang Last Friends yg berinteraksi di Fanpage mereka. Dan juga angka download RBT yang semakin meningkat.
Dengan kepercayaan penuh akan kerja keras dan ketulusan jiwa, Last Child siap terus menginspirasi generasi muda di luar sana dengan satu pesan penting: kerasnya hidup tak selayaknya mematahkan asa untuk berkarya..

Album Last Child :
GROW UP (2007)
1. Kita Tunjukkan
2. Anak Kecil
3. Diary Depresiku
4. Never will I
5. Dendam
6. Selly Punker
7. If I Could Fly
8. Memories of You
9. Pedih
10. So’ njum
11. Diary Depresiku (acoustic version)

EVERYTHING WE ARE EVERYTHING (2008)
1. Anak Kecil
2. Diary Depresiku
3. Selly Punker
4. If I Could Fly
5. Memories of You
6. Kembali
7. Pedih
8. Penantian
9. Lagu Terakhir Untukmu

Minggu, 03 Juli 2011

Jadwal LAST CHILD bulan JULI



- Tanggal 3:
         garuda fm bandung jam 13.00
         La Piazza kelapa gading jam 18.00 free

-  Tanggal 5
         Inbox di Jakarta Garden City Cakung jam 07.00

- Tanggal 6
          Live Mantap ANTV di EPICENTRUM, Kuningan jam 1siang
        

- Tanggal 9
         Indiefest Lap. ABC Senayan jam 17.00

- Tanggal 10
         HipHipHura jam 15.00 PTC (Jaktim)

- Tanggal 17
         Traxkustik Gandaria city jam 16.00

- Tanggal 18
         Inbox

- Tanggal 24
        Grebek  Pasar Nusantara MNCTV bandung

Sabtu, 02 Juli 2011

Lyric - Sadarkan Aku by Last Child

Ingatkan aku teman...
Bila ku telah lupa siapa diriku...
Yg bukan apa apa tanpa dirimu...
Yg meninggikan aku dengan bahumu...

Sadarkan aku teman...
jika nanti ku terbius ambisiku...
Saat gemerlap dunia butakan aku...
Sesat kan ku jauh dari harapanmu....

Ingatkan aku....
Bahwa tempat ku memang disini...
Panah lah sayapku...
Bila/jika ku terbang tinggi lupakan kalian...

Reff

Berteriak lah padaku lebih kencang
Agar ku tau kau disini...
Berteriak lah padaku lebih kencang
Agar ku tau ku tak sendiri...

Slamatkan aku teman...
Dari keangkuhan yg manghancurkan ku
Dari kejamnya dunia yg menerpaku ..
yang Sesat kan ku jauh dari harapanmu....

berteriak lah....
berteriaklah.....

Berteriak lah padaku lebih kencang
Sadarkan aku kau disini...
Berteriak lah padaku lebih kencang
sadarakan akau ku tak sendiri.....

Lyric - Anak Kecil by Last Child

Pabila ada hal yang indah
Dari buruknya dunia ini
Hilang semua hati gundah
Melihat mereka menari

Tiada bunga yang seharum
Wangi tubuh mereka
Pabila mereka tersenyum
Bercahayalah dunia ini

Tangis dari mulut mereka bangkitkan semangat di hati
Alasan tuk bahagiakan mereka
Tawa dari mulut mereka mampu redam benci di hati
Alasan ciptakan damai di bumi

Pabila ada hal yang suci
Dari kotornya dunia ini
Jernih hati polos mereka
Belum terjamah oleh dosa

Tiada tari yang seindah
Gerak lincah tubuh mereka
Disaat mereka tertidur
Terdengar malaikat bernyanyi

Tangis dai mulut mereka bangkitkan semangat di hati
Alasan tuk bahagiakan mereka
Tawa dari mulut mereka mampu redam benci di hati
Alasan ciptakan damai di bumi

Lyric - If I Could Fly by Last Child

If You have me
Wy You search somebody else
If You need me
Why You go away from me

If You love me
Why You turn my heart
You make the ending
From a story that I call love of my life

Now You hate me
It cause what I'm done
And You tell me
I'm a childis one

You try to hurt me
By the what You have done
You make me crying
Event when i lose my place there in your heart

If i could fly away from here
I will bring You up to the sky
And We can dancing on the clouds
So You can Forgetting at all
So I can see the greates smile in your face again....

Lyric - Diary Depresiku by Last Child

Malam ini hujan turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Yng ku harap tiada pernah terjadi

Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
Atau menggoreskan kaca di lenganku
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan

Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan, sejak aku hidup di jalanan

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

Lyric - Dendam by Last Child

Slamat malam wahai kau sahabatku
Yang tlah pergi tinggalkan pedih di hati
Masihkah kau ingat ulah kita dulu
Tangis dan tawa terbawa dalam mimpi
Takkan ku lupakan dirimu teman lamaku
Sosok sahabat yang kini begitu amat kubenci
Satu yang tak akan pernah aku lupa
Di kelamnya malam pertengkaran kita
Ku slalu berharap kau akan datang padaku
Hapus dendam tuk akhiri pertengkaran kita
Bila suatu saat nanti, semua ini kan terjadi
menangis haruku di pelukmu
Ku akui ku slalu iri padamu
Ingin ku miliki apa yang kau punya
Tetapi mengapa setelah ku dapatkan
Hanya kehampaan yang hinggap di hati?
Telah ku berikan apa yang ku punya
Dengan harapan kita saling berbagi
Tetapi mengapa setelah ku berikan
Hatiku menyesal dan berujung DENDAM..
Ku slalu berharap kau akan datang padaku
Hapus dendam tuk akhiri pertengkaran kita
Bila suatu saat nanti, semua ini kan terjadi
menangis haruku di pelukmu

Lyric - Kembali by Last Child






ku bingkai lagi foto yang gambarkan kemesraan diriku, denganmu
ku tulis lagi namamu yang t'lah ku hapus dalam handphoneku
ku tulis dengan nama "sayangku"

karena kau t'lah hadir kembali
untuk menebus sepi
yang kau berikan saat engkau pergi

kini cobalah tuk mengerti aku lebih dalam
agar kau tahu berartinya dirimu untukku
dan kini cobalah tuk memaafkan salahku
yang t'lah hancurkan hatimu
hancurkan hatimu
selalu...

ku pugar lagi janji yang dulu pernah ku bangun untukmu, untukmu
ku putar lagi lagu cinta yang dulu pernah membantuku
di saat ku dapatkan cintamu

karena kau t'lah hadir kembali
untuk menebus sepi
yang kau berikan saat engkau pergi

kini cobalah tuk mengerti aku lebih dalam
agar kau tahu berartinya dirimu untukku
dan kini cobalah tuk memaafkan salahku
yang t'lah hancurkan hatimu
hancurkan hatimu
selalu...

Lyric - Kita Tunjukkan by Last Child



Hai kamu yang ada di belakang situ
Janganlah cuma termenung
Coba lebih dekat ke panggung

Hai kamu yang merasa paling funky
Janganlah cuma berdiri
Coba moshing di depan sini

Karna kita sedang berpesta
Buat suasana meriah...
Lepaskan semua emosimu
Tapi jangan kau berniat bikin rusuh...

Mari kita tunjukkan...
Bahwa kita bukan hanya bergaya
"Melodic" musik dari hati kami
Nada indah dalam hati ini

Hai kamu yang ngaku anak "melodic"
jangan cuma menang nyentrik
Coba bikin musik yang asik

Karna kita sedang berpesta
Buat suasana meriah...
Lepaskan semua emosimu
Tapi jangan kau berniat bikin rusuh...

Mari kita tunjukkan...
Bahwa kita bukan hanya bergaya
"Melodic" musik dari hati kami
Nada indah dalam hati ini

Lyric - Pedih by Last Child




Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan
 
Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yg menusuk relung hati yang paling dalam
 
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
 
Engkau yang hatinya terluka
Di Peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya airmata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
 
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
 
REFF :
Disini kutemani kau dalam tangismu
Bila airmata dapat cairkan hati
Kan kucabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri juga bagimu
 
Hanya diri sendiri
Yg tak mungkin orang lain akan mengerti
 
REFF :
Disini kutemani kau dalam tangismu
Bila airmata dapat cairkan hati
Kan kucabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri juga bagi...
 
Engkau yang sedang PATAH HATI...